Gunung Sumbing tidak hanya menyajikan pemandangan alam sekitar yang begitu indah dan memukau, namun juga sangat cocok digunakan untuk menanam kopi disebabkan oleh kondisi geografisnya yang sangat mendukung.

Oleh karena itu, sebagian orang memanfaatkan kondisi gunung tersebut untuk menanam kopi, salah satunya adalah Rinto, S.Kom. Dia merupakan pencetus perkebunan kopi di Desa Ngawonggo, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah.
Tujuan awalnya Rinto membuat perkebunan kopi yang melibatkan petani sekitar semata-mata karena ingin memutuskan rantai setan tembakau. Sebab, keberadaan rantai setan tembakau menjadikan para petani tembakau mengalami kerugian.
Hadirnya Kopi Kaliangkrik
Sejak fokus dalam budidaya kopi di Desa Ngawonggo yang terletak di lereng Gunung Sumbing, perkebunan kopi Rinto terus berkembang. Dari hasil kopi tersebut, dia membuat brand sendiri yang bernama Kopi Kaliangkrik. Kopi ini merupakan pengolahan dari biji Kopi Arabica.
Saat ini Rinto sudah bermitra dengan 121 petani lokal, sedangkan merek kopinya sudah terkenal dan berhasil didistibusikan ke berbagai daerah di Indonesia kecuali Pulau Papua.Bukan hanya itu, distribusi kopinya juga sudah merambah ke luar negeri seperti Canada, Ukraina, Mesir, dan Finlandia.
Biji Kopi Kaliangkrik merupakan hasil olahan dari 4 jenis pengolahan, yaitu Full Wash, Natural, Honey, dan Kewa.
Maksud dari Full Wash yaitu biji kopi dicuci bersih. Interaksi biji kopi tersebut dengan air akan menghasilkan sensasi rasa yang lebih natural dan ringan, sehingga keaslian kopi bisa dipertahankan. Adapun Honey, menjadikan kopi cenderung manis disebabkan getah pada biji kopi yang tetap dipertahankan. Sementara Kewa, diolah menggunakan treatment tambahan sehingga terasa lebih ringan namun kaya rasa.
Baca Juga : Cara Menyenangkan Menikmati Secangkir Kopi
Kedai Kopi Kaliangkrik
Bagi Anda yang kebetulan berkunjung ke lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Ngawonggo, jangan lupa untuk menyempatkan diri berkunjung ke kedai kopi Kaliangkrik yang dikelola oleh Rinto, S.Kom. Suasana di sekitar kedai kopi tersebut menjadikan secangkir kopi yang Anda seruput jadi lebih nikmat.
Rinto menyebutkan bahwa niat awal dia membuka kedai kopi di sini semata-mata karena ingin menikmati secangkir kopi saat berada di lokasi tersebut. Selain itu, teman-temannya sesama pelaku bisnis kopi juga memintanya untuk mewujudkan hal tersebut.
Pembukaan kedai kopi yang awalnya dari hal-hal sederhana di atas, ternyata semakin berkembang karena banyaknya pengunjung yang datang ke sana. Tentu saja selain karena kualitas kopi yang disajikan, suasana lereng Gunung Sumbing yang bisa disaksikan langsung dari kedai kopi tersebut juga merupakan nilai plus.
Udara yang sejuk dan pemandangan alam di sekitar kedai kopi Kaliangkrik memberikan sensasi tersendiri saat menikmati secangkir kopi di lokasi tersebut. Tidak heran jika kedai tersebut mulai dikenal di kalangan penikmat kopi.
Saat ini kedai tersebut ramai dikunjungi pengunjung. Dalam sehari jumlah seduhan bisa sebanyak 70 kali. Jumlah tersebut tentu tergolong banyak ditinjau dari lokasi kedai tersebut yang jauh dari kota.
Di awal pandemi, kedai kopi tersebut sempat mengalami penurunan penjualan. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, secara perlahan mulai naik dan bertambah banyak. Apalagi semenjak Kemenparekraf mengangkat desa wisata yang dikenal dengan “Nepal Van Java” yang jaraknya kurang lebih 2 KM saja dari tempat kopi, yang menjadikan sektor perkopian sekitar dilirik oleh Kemenparekraf.
Jika Anda penasaran ingin menikmati secangkir kopi sembari menikmati indahnya panorama alam di sekitar lereng Gunung Sumbing, pastikan Anda mengunjungi Kedai Kopi Kaliangkrik.
SUMBER : SENANG KOPI